Sunday, March 22, 2015

Polkadot Run for Leprosy 2015

Minggu 22 Maret 2015
Natasia Halim
1801381140
Jurusan DKV Animasi
Universitas Binus (Bina Nusantara Alam Sutera)

Pada hari Minggu sepekan lalu, saya mengikuti Polkadot Run for Leprosy 2015. Acara ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan peserta akan korban penyakit kusta dan disabilitas (disability). Acara ini terbuka bagi semua kalangan yang ingin memberi sumbangan. Acara lari ini dibagi menjadi 2 kategori, 5km dan 10km. Acara dimulai dari jam 6 (untuk pelari 10 km, sedangkan 6.15 untuk 5 km) sampai jam 9 pagi.

Dalam acara ini saya memilih berlari sepanjang 5km. Meskipun saya datang telat dan tidak sempat sarapan, namun saya tetap antusias mengikuti acara ini. Puji Tuhan saya tidak pingsan di tengah acara karena kurang makan dan minum. Selain kesempatan berolahraga saya juga merasa telah menjalani sebuah kegiatan produktif dimana saya tidak hanya menyumbang dan berlari namun juga membuat senang orang-orang yang mengalami kusta dan disabilitas. Saya senang juga sempat bertemu dengan teman-teman lama saya dari sekolah dasar pada waktu dulu, meskipun pertemuan tersebut singkat sekali. Saya berharap acara seperti ini diadakan lagi.

Penyakit kusta ditulis beberapa kali didalam Alkitab. Penyakit kusta menyebabkan tubuh terlihat pucat dan muncul bintil-bintil di tubuh. Bintil-bintil tersebut kemudian akan mengeluarkan nanah dan beberapa fungsi dalam tubuh akan lumpuh. Keadaan terus menerus seperti ini akan menyebabkan penderita mengalami kemunduran mental dan dapat berakibat fatal.

Saya belajar untuk mengasihi penderita-penderita kusta dan disabilitas seperti yang telah diajarkan oleh Kristus di dalam Injil. Penderita-penderita kusta itu sama-sama manusia seperti kita yang normal, hanya saja memiliki kebutuhan khusus dan karena inilah kita harus belajar memahami keadaan mereka secara sosial dan kejiwaan. Dengan memahami perasaan dan keberadaan mereka sebagai orang-orang yang tersingkir dari masyarakat umum, kita juga bisa belajar memperbesar kapasitas kita sebagai seseorang--apakah kita memilih mau peduli atau tidak. Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan ini.

Saya rasa pengetahuan tentang penyakit kusta harus disebar luaskan di kalangan masyarakat umum agar mereka lebih menyadari bahwa ada orang-orang berpenyakit kusta disekitar mereka. Pastilah ada orang-orang yang tergerak untuk memberikan bantuan terhadap orang-orang berkebutuhan khusus ini.




Saturday, March 21, 2015

Laporan Acara Run for Leprosy 2015

Sabtu, 21 Maret 2015
Stella Adeline
18013 813 04
Jurusan DKV Animasi
Universitas Binus (Bina Nusantara Alam Sutera)

Pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2015 yang lalu, TFI bekerja sama dengan Universitas Binus mengadakan acara Run for Leprosy, yaitu acara berlari bersama dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat (awareness) terhadap para penderita kusta. Acara ini terbuka untuk semua kalangan yang ingin memberi sumbangan terhadap para penderita kusta dengan berpartisipasi dalam acara lari yang terbagi dalam golongan 5 kilometer dan 10 kilometer. Acara dimulai sekitar jam 6 pagi dan berakhir sekitar jam 9 pagi.

Sebagai salah satu peserta acara tersebut saya merasa cukup puas, sebab selain bisa menyumbang saya dan teman-teman lainnya bisa meluangkan waktu untuk berolah raga bersama. Seru sekali rasanya berlari bersama mengelilingi Alam Sutera sejauh 5 kilometer. Meski tubuh agak lelah karena tak terbiasa lari dalam jarak jauh, secara keseluruhan saya merasa senang karena acara ini sangat rapi dan teratur. Setiap peserta mendapat jatah minuman penyegar dan mendapat medali saat mencapai garis finish, dan mendapat pisang sebagai makanan pengganjal perut. Dan meski paginya saya sempet merasa ngantuk namun acara senamnya membuat saya dan teman-teman segar dan siap untuk berlari.
Itu sebabnya saya berharap Binus dan TFI kelak akan mengadakan acara seperti ini lagi.

Oh ya, acara lari ini memang dibuat sebagai sumbangan untuk para penderita kusta, namun apa sebenarnya kusta itu? Menurut berbagai sumber yang saya cari, kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saaf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Kecacatan yang nampak pada tubuh penderita kusta seringkali dipandang jijik atau najis bagi sebagian besar masyarakat, bahkan ada yang ketakutan secara berlebihan terhadap penderitanya (leprophobia). Hal ini menyebabkan para penderita kusta merasa terpojok dan dikucilkan. Mereka sering mengalami rasa kecewa, takut, malu, merasa tidak berguna, dan menyebabkan mereka patah semangat karena merasa tidak diterima. Padahal sebenarnya kusta itu tidak mudah menular dan bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Komitmen baik dari diri saya terhadap para penderita penyakit kusta adalah meski saya tidak bisa menolong mereka secara langsung,  sebaiknya tidak memberi pandangan negatif terhadap mereka. Harus diingat bahwa mereka juga manusia, hanya saja mengalami nasib yang kurang beruntung. Menurut saya sumbangan untuk pengobatan mereka sudah cukup membantu dan beri mereka dukungan secara sosial dan psikologi.

Saran saya mengenai sosialisasi yang baik terhadap penyakit kusta adalah, sebaiknya disebarkan di media bahwa sebenarnya penyakit kusta itu bisa diobati dengan penanganan yang tepat, dan tidak mudah menular. Dan tentu saja bila sudah sembuh total, tidak akan menularkan orang lain. Pandangan bahwa orang kusta itu najis harus diperbaiki, sebab pandangan inilah yang membuat mereka terkucilkan. Dan tentu saja masyarakat harus distimulasi untuk mulai peduli dengan para penderita kusta, sehingga mau memberikan sumbangan. Dengan begitu fasilitas kesehatan dan rehabilitasi para penyandang kusta bisa lebih memadai.

Sekian laporan saya, terima kasih.

 

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Meskipun tergolong ke dalam penyakit menular, kusta merupakan penyakit yang tidak mudah menular, karena diperlukan kontak erat secara terus menerus dan dalam waktu yang lama dengan penderita. Penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa cacat bila penderita ditemukan dan diobati secara dini.

Kenyataannya, penyakit kusta seringkali ditemukan terlambat dan sudah dalam keadaan cacat yang terlihat. Pada dasarnya, terdapat 2 tingkatan kecacatan penyakit kusta saat ditemukan, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15012300020/hari-kusta-sedunia-2015-hilangkan-stigma-kusta-bisa-sembuh-tuntas.html#sthash.XhhfMwJd.dpuf
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Meskipun tergolong ke dalam penyakit menular, kusta merupakan penyakit yang tidak mudah menular, karena diperlukan kontak erat secara terus menerus dan dalam waktu yang lama dengan penderita. Penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa cacat bila penderita ditemukan dan diobati secara dini.

Kenyataannya, penyakit kusta seringkali ditemukan terlambat dan sudah dalam keadaan cacat yang terlihat. Pada dasarnya, terdapat 2 tingkatan kecacatan penyakit kusta saat ditemukan, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15012300020/hari-kusta-sedunia-2015-hilangkan-stigma-kusta-bisa-sembuh-tuntas.html#sthash.XhhfMwJd.dpuf
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Meskipun tergolong ke dalam penyakit menular, kusta merupakan penyakit yang tidak mudah menular, karena diperlukan kontak erat secara terus menerus dan dalam waktu yang lama dengan penderita. Penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa cacat bila penderita ditemukan dan diobati secara dini.

Kenyataannya, penyakit kusta seringkali ditemukan terlambat dan sudah dalam keadaan cacat yang terlihat. Pada dasarnya, terdapat 2 tingkatan kecacatan penyakit kusta saat ditemukan, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15012300020/hari-kusta-sedunia-2015-hilangkan-stigma-kusta-bisa-sembuh-tuntas.html#sthash.XhhfMwJd.dpuf

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Meskipun tergolong ke dalam penyakit menular, kusta merupakan penyakit yang tidak mudah menular, karena diperlukan kontak erat secara terus menerus dan dalam waktu yang lama dengan penderita. Penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa cacat bila penderita ditemukan dan diobati secara dini.

Kenyataannya, penyakit kusta seringkali ditemukan terlambat dan sudah dalam keadaan cacat yang terlihat. Pada dasarnya, terdapat 2 tingkatan kecacatan penyakit kusta saat ditemukan, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15012300020/hari-kusta-sedunia-2015-hilangkan-stigma-kusta-bisa-sembuh-tuntas.html#sthash.XhhfMwJd.dpuf

Wednesday, March 18, 2015

Binusian Run for Leprosy 2015 Review

18/03/2015
Erika Krisanti
1801378732
DKV Animation

Binus bersama dengan TFI baru saja membuat acara bernamakan "Run for Leprosy 2015" pada tanggal 15 Maret 2015 ini. Acara ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan sosial yaitu sumbangan kepada orang-orang penderita kusta dengan lomba lari yang tergolong dari lari 5 kilo dan 10 kilo.

Saya sebagai peserta lari cukup merasa puas dengan adanya kegiatan ini. Selain mengisi waktu luang, saya juga bisa berolahraga dan beramal. Walaupun setelah lari sekujur tubuh saya sakit-sakit karena jarang berolahraga tapi saya sangat mengharapkan lagi adanya kegiatan seperti ini lagi tahun depan. Saya sangat senang pada hari itu karena dapat melakukan aktifitas ini juga bersama teman-teman.

Selain lari karena acara ini bertemakan amal kepada orang kusta, apa itu kusta? Yang saya tahu, kusta  adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh suatu jenis bakteri yang dapat melahap habis sel-sel atau jaringan yang terdapat di tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Ada juga melalui sumber lain bahwa kusta ini pada zaman dulu sangatlah hina karena merupakan hukuman akibat dosa. Kusta bisa menular dan dapat menyebabkan kematian.

Komitment baik saya terhadap kusta itu, kalau memang tidak bisa berdeketan dengan penderita jangan pernah menghina atau mengucilkannya karena dapat membunuh patah semangat orang tersebut cukup beri dia sumbangan itu sudah sangat membantu.

Saran bagaimana sosialisasi yang baik terhadap penyakit kusta, memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat bahwa kusta itu dapat diobati dan jika penderita nya telah sembuh tidak akan menular lagi. Menghimbau masyarakat untuk tidak mengucilkan para penderita melainkan membawa penderita ke tempat khusus rehabilitas kusta dan setidaknya memberikan sumbangan. Memperingati masyarakat akan pentingnya kesehatan yang harus dijaga agar tidak terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.

Sekian laporan saya. Terimakasih.


Sunday, November 30, 2014

TK Pertiwi, Pamulang

Saffanah Martina
1801405411

Selasa, 25 November

Pada tanggal 25 November, rekan-rekan saya pada mengajar di TK Pertiwi. TK tersebut cukup luas dan memiliki banyak kelas-kelas. Saya dan Albert Setiawan mengajar kelas Matahari yang terdapat 17 murid, dari 17 itu, hanya sekitar 2 orang absen pada pelaksanaan hari itu. Kelas tersebut kebetulan terdapat banyak siswa-siswi yang sangat aktif dan berani untuk mengukapkan pertanyaan ataupun perasaan mereka kepada kami.

Materi
  •  Pengenalan buah-buahan, siswa-siswi kelas diajak dengan kelas interaktif menebak dan mengenal illustrasi warna berdasarkan buah-buahan yang ditemukan di sekitar mereka sehari-hari. Lalu, setelah pengenalan tersebut, siswa-siswi dibagikan menjadi dua kelompok dan berlomba tebak-tebakan dengan cepat. Yang menang lomba tersebut mendapatkan sebuah hadiah kecil yaitu illustrasi-illustrasi tersebut.
  •  Percobaan sains mini, pada aktifitas selanjutnya. Rekan saya mempraktekkan sebuah percobaan sains sederhana yaitu membuat sebuah magnet sederhana berdasarkan daya tarik penggaris plastik terhadap rambut pada kepala manusia.
Laporan
Setelah do'a pagi, saya dan Albert mulai memperkenalkan diri kepada murid-murid di kelas Matahari. Kita mulai dengan bercanda dan bercakap dengan anak-anak tersebut untuk merelaks dan juga untuk membikin rasa akrab antara pengajar dan murid-muridnya. Setelah perkenalan kami, kita mulai dengan materi pertama yaitu pengenalan buah-buahan. Siswi pada kelas yang kami mengajar sangat akitf pada sesi tebak-tebakan pertama kita. Laki-laki tapi merasa lebih malu untuk menjawab dan terkadang sering sibuk dengan pikiran masing-masing. Hal itu, kami membuat sebuah permainan yang membagi kelas menjadi dua kelompok, namun setiap murid memliki kesempatan untuk jawab.

Aktifitas berlanjut sampai pada saat jam siswa-siswi istirahat dan makan bekal masing-masing. Akan tetapi, setelah istirahat, kami berlanjut kepada aktifitas kedua kita yaitu percobaan sains sederhana. Sayangnya, meskipun murid-murid sangat penasaran dan ingin mengetahui hasil percobaan kami, kita telah gagal beberapa kali melakukan percobaan tersebut. Untungnya setelah sekian waktu lewat, kita akhirnya berhasil. Setelah percobaan tersebut, kita berdoa secara sesama untuk menandai kelas telah selesai untuk hari itu.

Pada kedua aktifitas tersebut, kita telah menerapkan nilai Pancasila yaitu sila ketiga dan kelima pada game tebak buah. Game tersebut menggambarkan pada sila ketiga bahwa sebagai rakyat, harus kompak dan bekerja sama. Lalu, penerapan sila 5 adalah dengan keadilan diberikkan hadiah-hadiah tersebut per-anak sesuai dengan hasil lomba. Sila 5 pun diterapkan dimana kami dengan positif menerima opini setiap masing-masing murid.

Gallery Foto




TK Primagama, Pamulang

Nama: Saffanah Martina 
1801405411

Selasa, 5 November 2014

 TK Primagama terletak di daerah Pamulang. Hanya 6 dari 10 orang mampu untuk mengajar pada hari itu karena keterbatasan kelas. Dari 6 itu, 5 mengajar dan rekan saya, Silvia Meliani, mendokumentasikan seluruh proses pengajaran hari itu. Saya dan salah satu rekan saya, Natasha, mengajarkan TK A dan pada hari itu 4 anak dari 9 kebetulan sedang absen.

Materi kegiatan:
  • Pengenalan Warna dan Hewan, para murid-murid diperkenalkan kepada dunia warna dan sekaligus pada hewan-hewan. Siswa-siswi berpraktek langsung menggambarkan sesuai imajinas berhubungan dengan hewan dan warna dunia sekitar mereka.
  • Pengenalan Bentuk Geometris, siswa-siswi dijelaskan nama-nama bentuk dasar bersifat geometris, tidak hanya dalam bahasa Indonesia tetapi dipandu pula dengan bahasa Inggris.

Materi gabungan
Sehabis kedua kegiatan tersebut. Kedua kelas digabungkan satu untuk pertunjukkan secara sesama. Para pengajar mempersembahkan sebuah drama kecil yang meliatkan nilai Pancasila berdasarkan keadilan dan hak sesama. Drama tersebut juga menganduk makna bahwa kita perlu mengetahui bahwa sesama rakyat harus kompak dan untuk saling menghargai sesama.

Kesan-kesan
Pada awal perkenalan, saya meresa cukup gugup karena saya belum pernah berpengalaman mengajarkan sebuah kelas TK A. Tentu saja, dengan cara cepat pun, satu hari belum tentu cukup untuk bisa mengarahkan anak-anak ini. Tetapi, satu hari pun sudah terasa belajar banyak hal tentang anak-anak dan mengajarkan anak-anak tersebut.Dari usia dini pun, anak-anak sudah terlihat sifat dan karakter masing-masing dan tidak dengan satu metode tidak selalu berhasil menarik perhatian mereka masing-masing.

Gallery Foto

KEGIATAN DI TK PERTIWI

Nama     : Aulia Rahmawati
NIM       : 1801376563
Tanggal  : 25 November 2014
Lokasi    : TK Pertiwi, Pamulang, Tangerang Selatan

***
Pembukaan
TK Pertiwi merupakan TK yang terletak di kecamatan Pamulang. Saya dan rekan saya, Zulaini Anisa dan Darius Krisna, mengajar di kelas Sakura yang berjumlah 17 anak. Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 dengan baris-berbaris. Saat berbaris mereka sangat rapi dan disiplin. Namun tentu saja suasana masih terasa riang karena diiringi dengan bernyanyi dan bertepuk tangan. Mereka diajari menghapal dengan nyanyian. Mulai dari bahasa inggris sampai lagu rohani. Mereka melakukannya dengan penuh semangat.

Setelah baris-berbaris, mereka pun kembali ke kelompok kelas masing-masing. Kelompok Sakura mendapat giliran untuk bermain lempar bola. Anak-anak dibagi menjadi kelompok perempuan dan laki-laki. Saya iseng membantu kelompok perempuan memasukkan bola ke keranjang, sehingga kelompok perempuan menang. Mereka sangat bahagia karena baru pertama kali menang. Saya merasa gemas dan bahagia.

Setelah kegiatan melempar bola, akhirnya kelas pun masuk. Sekitar 30 menit pertama digunakan oleh guru pembimbing untuk berdoa dan bernyanyi. Saya kagum karena mereka sanggup menghapalkan banyak doa bahkan sampai surat-surat pendek. Setelah selesai bernyanyi dan berdoa, akhirnya kegiatan mengajar kami pun dimulai.

Program Pembelajaran
  1.  Mengenal Hewan. Anak-anak diajarkan mengenali berbagai hewan dengan cara digambarkan di papan tulis. Bahasa Inggris dari hewan tersebut pun diajarkan. Setelah mengenali hewannya, anak-anak diberi games. Nama hewan tersebut yang dalam bahasa Inggris dihapus, yang dapat menyebutkannya akan diberi snack. Anak-anak dengan antusias berebut giliran. Kegiatan ini berjalan seru dan menyenangkan.
  2. Mengenal Bentuk. Kami mengajarkan bentuk-bentuk simple yang ada di alam. Contohnya adalah bentuk segitiga yang menggambarkan gunung, bentuk balok yang menggambarkan mobil, dsb. Kebanyakan contoh objek adalah permintaan dari anak-anak sendiri, lalu kita gabungkan menjadi satu gambar pemandangan.
  3. Mengenal Warna. Setelah menggambar bentuk-bentuk tadi, kami mempersilahkan anak-anak untuk mewarnai gambarnya. Kami tidak membatasi warna yang mereka gunakan, biarlah mereka berekspresi sendiri. Hasilnya sungguh sangat imajinatif, mereka mewarnai objek dengan warna-warna yang unik.
  4. Percobaan Sains. Untuk tambahan materi dari permintaan sang kepala sekolah, kami menunjukkan percobaan gunung api. Bahan-bahannya adalah cuka dan baking soda. Tentunya sudah kami siapkan se aman mungkin. Percobaan ini berhasil dan anak-anak sangat takjub melihatnya. Setelah itu kami menjelaskan kenapa gunung api bisa meletus, tentunya dengan bahasa sederhana yang dapat dimengerti anak seumuran mereka.
  5. Ekspresi Diri. Di akhir pengajaran mereka kami ajak foto bersama. Mereka bebas menggunakan gaya/ekspresi apa saja. Saya gemas karena mereka dengan percaya diri langsung bergaya saat diajak berfoto.
Hasil
  • Kami berhasil mengajarkan materi wajib yang ada di ppt TFI.
  • Kami berhasil menerapkan materi tersebut melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
  • Suasana belajar kondusif namun ceria dan semangat.
  • Kami berhasil memberi materi tambahan berupa percobaan gunung api.

Nilai Pancasila
Nilai Pancasila yang diajarkan dalam kegiatan yang sudah kami lakukan adalah sebagai berikut:
  • Nilai Ketuhanan. Sebelum dimulai belajar mereka diajak berdoa, bukan cuma dalam bahasa Arabnya, namun juga pengertiannya sehingga mereka dapat lebih memahami dan mengimani doa tersebut.
  • Nilai Keadilan dan Gotong-royong. Saat kegiatan menggambar, mereka kami ajarkan untuk berbagi pensil warna sehingga tidak terjadi rebut-rebutan.
  • Nilai Kebersamaan. Pada waktu istirahat, mereka memakan bekal makanan secara bersama-sama di dalam kelas dengan duduk melingkar di lantai. Hal ini dapat mempererat tali persaudaraan mereka.
  • Nilai Kesopanan dan Kesusilaan. Mereka diajarkan untuk menjaga sikap, berbicara tidak teriak dan menghormati guru. Saya kagum karena mereka secara spontan menyalami tangan saya saat hendak pulang.
Kesan
Saya sangat bahagia karena mendapat kesempatan untuk mengajar di TK ini. Anak-anaknya begitu pandai dan berbudi baik. Selain itu, saya juga kagum dengan ketua kelas mereka yang bernama Fanta. Ia salah satu anak yang paling percaya diri di kelas ini. Biarpun ia perempuan namun tetap tegas memimpin kelas, mulai dari doa dan baris-berbaris. Saya yakin masa depan anak ini begitu cerah, ia adalah calon pemimpin. Tentu saja yang membuat kagum bukan hanya dia, semua anak di kelompok Sakura begitu antusias saat kami ajar. Contohnya adalah anak yang bernama Moza, ia tak lelah mengerjai kami dan membuat kami tertawa dan gemas melihat tingkahnya. Secara keseluruhan, saya dapat melihat bahwa anak-anak di TK ini bahagia dan terdidik dengan baik.

Galeri Foto






Laporan Kegiatan PAUD di TK Pertiwi Kecamatan Pamulang

Nama          : Zulaini Anisa
NIM             : 1801383972
Tanggal      : Selasa, 25 November 2014
Lokasi         : TK Pertiwi Pamulang


Dalam kegiatan mengajar di PAUD ini, 10 anggota dibagi menjadi 4 kelompok, dimana setiap 2 anak mengajar di satu kelas. Akan tetapi, dikarenakan ada yang tidak dapat mengikuti program mengajar pada hari itu. Kelompok saya menjadi beranggotakan 3 orang, yaitu saya sendiri, Aulia Rahmawati dan Darius Krisna. Kami mengajar TK B kelas Sakura.


Laporan Kegiatan:
Sebelum kegiatan mengajar dimulai. Murid- murid TK Pertiwi berbaris di halaman sekolah dan melakukan kegiatan senam dan menari pagi, lalu dilanjutkan oleh berbaris dan berjalan ke belakang TK, dimana murid- murid akan bermain melempar bola.

Setelah bermain melempar bola selesai, wali kelas menuntun murid-muridnya untuk berjalan dan berbaris di depan kelas. Murid- murid lalu masuk ke kelas satu persatu dengan tertib.

Murid- murid kelas Sakura mengawali kegiatan belajar dengan membaca doa dan surat- surat pendek dari Al Quran yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah selesai, wali kelas memperkenalkan kami dengan murid- muridnya.

Kegiatan mengajar dimulai dengan perkenalan, anak- anak murid memberikan respon positif pada saat perkenalan.

Berikut ini adalah kegiatan- kegiatan yang kami lakukan:
  1. Pengenalan Hewan
    Pengenalan hewan ini dilakukan dengan cara menggambarkan hewan di papan tulis. Proses menggambar sengaja di lambatkan sehingga anak- anak akan mendapat waktu untuk menebak. Siswa diperkenankan menebak dengan mengangkat tangan. Tidak hanya pengenalan hewan, kami juga menambahkan bahasa Inggris pada tiap hewan yang kami gambar. Kami mengajarkan siswa agar bisa mengingat, dan bagi siswa yang bisa menghapal 3 dari binatang tersebut dan berani maju ke depan kami beri hadiah kecil. Dalam kegiatan ini siswa diajari untuk menjadi berani dan disiplin.
  2. Pengenalan Warna dan BentukDalam kegiatan ini kami mengajari siswa bermain warna dan bentuk dengan cara menggambar dan mewarnai. Kami menggambar sebuah pemandangan yang memiliki sifat bentuk dan siswa akan mengikuti gambar di papan tulis. Dalam kegiatan ini murid- murid kelas Sakura terlihat bersemangat.
  3. Science Experiment
    Kami memutuskan untuk melakukan kegiatan eksperimen sains yang simpel tapi dapat mengajak anak untuk belajar dan meningkatkan rasa ingin tahu. Dalam kegiatan science experiment ini kami memperkenalkan dan menjelaskan proses meletusnya gunung berapi dengan proyek mini vulcano kami yang terbuat dari lilin. Kami mencampur baking soda dengan cuka yang menghasilkan proses meluapnya cuka. Dalam kegiatan ini kami menjelaskan ke siswa-siswi proses meletusnya gunung berapi. Semua murid kelas Sakura terlihat semangat dan penasaran pada saat melakukan kegiatan ini.
  4. Ekspresi Diri
    Dilakukan kegiatan foto bersama dimana murid- murid bebas melakukan pose- pose dan ekspresi yang mereka inginkan.

Nilai Pancasila:
  1. Kedisiplinan dan ketertiban di luar maupun di dalam kelas sudah terlaksana. Siswa- Siswi sudah mengenal tata aturan baris berbaris. (Sila 3)
  2. Kebersamaan dapat terlihat di setiap murid- murid TK Pertiwi. Setiap murid saling menerima satu sama lain. (Sila 2)
  3. Ketaatan kepada Tuhan dengan dilaksanakannya doa sebelum kegiatan belajar dimulai. (Sila 1)
Foto- Foto Kegiatan: